Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Ketahui 5 Penyebab Strategi Pemasaran di Instagram Story Gagal

Xendit
Terakhir diperbarui: Juli 14, 2020
 •  3 min read

Media sosial telah menjadi platform baru dalam dunia pemasaran selama satu dekade lebih. Media ini menjadi pilihan utama marketer dalam industri menengah hingga corporate. Sebab, masyarakat mudah mengaksesnya, biaya yang dikeluarkan rendah serta memiliki angka pengguna yang besar. Saat ini Instagram menjadi salah satu media sosial yang paling populer dan banyak digunakan oleh para marketer. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah fitur yang sangat mendukung kegiatan promosi seperti Instagram story.

Pemanfaatan fitur instagram story dinilai sangat menguntungkan bagi keberhasilan digital marketing. Tetapi, disamping pernyataan tersebut masih banyak pengiklan yang belum mendapatkan hasil maksimal meskipun telah menggunakan fitur insta story. Hal ini bisa terjadi karena Anda belum memahami kesalahan yang mungkin terjadi selama menjalankan promosi instagram story.

Seperti dalam laman Sprout Social telah merangkum mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan user insta story, sehingga menjadi penyebab hasil yang kurang maksimal. Itulah mengapa seringkali insta story tidak mendapat tanggapan dari audiens. Berikut pemaparan mengenai penyebab strategi pemasaran di instagram story gagal.

1. Foto atau Video yang Diposting Kurang Menarik

Kepopuleran Instagram saat ini telah menawarkan peluang besar kepada pemilik brand khususnya dengan mengandalkan visual produk serta layanan secara keseluruhan yang dijual kepada customer. Sederhananya Anda harus dapat menampilkan angle terbaik dari foto atau video agar insta story menarik perhatian audiens. Untuk menunjang kebutuhan ini Anda perlu merekrut desainer profesional di bidangnya. Karena untuk beriklan melalui instagram Anda membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif sebagai penyedia konten.

2. Anda Tidak Menyertakan Caption untuk Mendukung Pesan

Teks  berfungsi untuk menegaskan pesan visual yang ingin disampaikan kepada calon customer. Insta story yang sebagian besar diakses melalui ponsel, membuat audiens akan menyediakan waktu yang cukup lama untuk melihat konten story dari mana saja dan kapan saja. Sehingga, jika Anda hanya menampilkan audio saja akan kurang tepat. Karena, inti dari story adalah menyajikan cerita yang utuh dalam waktu yang terbatas. Selain itu, konten promosi atau iklan akan lebih mudah dibaca dan dipahami apabila disertai dengan teks.  

3. Membuat Cerita Terlalu Mencolok

Membuat konten yang memuat promosi secara terang-terangan tidak disarankan dalam strategi pemasaran melalui insta story. Menonjolkan unsur promosi memang perlu, namun jangan terlalu mencolok. Dalam membuat instagram story ini akan lebih cocok diisi dengan konten yang menyenangkan.

4. Konten Cerita Terlalu Kaku

Berdasarkan data terkait social media marketing mengatakan bahwa demografi pengguna Instagram ditempati sebanyak 59% anak usia 18-29 tahun. Sementara hanya sebesar 18% pengguna ada pada rentang usia 50-64 tahun.

Dari data yang menunjukkan banyaknya pengguna di usia muda, maka Anda harus menghindari membuat konten yang monoton atau membosankan. Buatlah konten yang selaras dengan brand dengan didukung visualisasi terbaik, sehingga tidak membosankan. Selain itu, Anda bisa melakukan pengujian untuk beberapa konten dan mengukur mana yang paling baik.

5. Story Tidak Memuat Kisah Menarik

Sesuai dengan namanya, fitur insta story dihadirkan untuk memberikan cerita yang menarik kepada target Anda. Jadi, jika cerita yang Anda sajikan tidak memuat kisah yang menarik, maka audiens juga tidak akan tertarik untuk memperhatikan feed Anda. Jika Anda ingin mendatangkan audiens potensial secara organik, maka Anda harus memberikan cerita yang lebih bernilai, dan terhubung ke konten-konten berikutnya.

Untuk menyajikan story yang baik, Anda bisa membuat storyboard terlebih dahulu ke dalam cerita Instagram Anda. Melalui storyboard, Anda akan terbantu untuk menyajikan cerita secara menyeluruh dengan tema, tujuan dan sasaran yang terencana.

Itulah pemaparan tentang penyebab gagalnya strategi pemasaran instagram story. Dengan mengetahui penyebab kegagalan ini, Anda bisa menghindari terjadinya kesalahan yang dapat membuat hasil promosi tidak maksimal. Dengan demikian Anda bisa menyajikan konten yang akan menarik customer potensial untuk melakukan pembelian.

Jika Anda telah berhasil mendorong audiens Anda untuk melakukan transaksi, maka selanjutnya Anda harus mengupayakan kemudahan transaksi yang akan mereka lakukan. Anda perlu memikirkan sistem transaksi yang bisa langsung dilakukan melalui website. Hal ini ditujukan agar calon pembeli Anda dapat langsung membayar pesanannya saat itu juga. Untuk mengakomodasi penerimaan pembayaran melalui berbagai metode, Anda perlu menggunakan layanan payment gateway seperti Xendit.

Fungsi dari Xendit bisnis Anda adalah untuk mengintegrasi berbagai metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Metode pembayaran yang dapat digunakan pembeli yaitu melalui transfer bank, kartu kredit, virtual account, maupun retail outlet seperti Alfamart. Jadi pembeli dari berbagai kalangan bisa melakukan transaksi dengan mudah untuk membeli produk Anda.

Jika Anda memiliki pertanyaan-pertanyaan seputar payment gateway atau sistem penerimaan pembayaran untuk website, jangan ragu menghubungi Tim Xendit. Saat ini, Anda juga dapat memanfaatkan layanan free trial yang disediakan Xendit secara gratis.

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?