Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

3 Tips agar Email yang Anda Kirim Tidak Masuk ke Folder Spam

Xendit
Terakhir diperbarui: Juli 14, 2020
 •  3 min read

Selama bertahun-tahun internet telah berperan besar dalam menyederhanakan proses komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Saat ini sudah banyak sekali platform yang dapat memudahkan brand untuk menjangkau orang-orang, misalnya platform email marketing. Masalahnya, tidak semua orang benar-benar bersedia menerima pesan dari suatu brand. 

Penyedia layanan email seperti Google Mail, Outlook, Yahoo Mail, dll. terus berusaha meningkatkan pengalaman pengguna agar lebih baik dengan cara memfilter pesan-pesan tersebut. Ini adalah pesan-pesan yang kemungkinan besar tidak diinginkan atau diharapkan oleh penerima pesan tersebut.

Folder spam ibarat alat penyaring untuk setiap email yang masuk. Tanpa adanya folder ini, kotak masuk Anda akan dipenuhi oleh pesan-pesan yang tidak Anda harapkan.

Namun, tidak ada sistem yang sempurna. Ada kesalahan yang mungkin saja terjadi. Misalnya, Anda akan dianggap sebagai “orang jahat”, dan pesan dari Anda akan dimasukkan ke dalam folder spam. Ketika hal ini terjadi, Anda harus melakukan sesuatu.

Apa yang harus dilakukan? Berikut adalah beberapa penyebab mengapa pesan Anda masuk ke folder spam dan cara mengatasinya.

1. Anda Tidak Memiliki Izin untuk Mengirimkan Email ke Audiens

Source: yesware.com

Memang tidak ada salahnya jika Anda ingin memiliki email list yang besar. Namun, menurut studi GetResponse, brand yang memiliki email list besar justru memiliki rata-rata tingkat bukaan email (email open rate) yang rendah. Jadi, Anda perlu mempertimbangkan ini.

Sebelum Anda mengirimkan email marketing, Anda harus selalu memastikan bahwa Anda memiliki izin untuk melakukan ini.

Jika Anda mengabaikannya, bukan hanya email Anda akan dianggap sebagai spam, tapi juga Anda akan mendapatkan penalti.

Ini bisa terjadi jika:

  • Anda mengisi email list yang didapatkan dari Outlook, Gmail, LinkedIn, atau media lain di mana Anda berinteraksi dengan orang-orang.
  • Anda menjalankan eCommerce dan menambahkan orang yang melakukan checkout ke email list Anda.
  • Membeli atau mengunduh email list dari “website terpercaya”.
  • Cara-cara lain yang membuat Anda mendapatkan email list secara tidak natural.

Apabila Anda tidak yakin apakah memiliki izin untuk menghubungi alamat email yang ada di daftar Anda, pertimbangkan untuk melakukan konfirmasi ulang. Anda dapat mengirimkan email yang meminta audiens untuk, misalnya mengklik “lanjutkan” apabila mereka masih tertarik dengan penawaran atau pesan dari brand Anda.

2. Tidak Jelas untuk Apa Pelanggan Anda Mendaftarkan Emailnya

Transparansi adalah kuncinya, terutama ketika Anda sedang membangun email list. Saat mengisi formulir Anda, audiens harus sepenuhnya mengetahui jenis komunikasi apa yang akan mereka terima di masa depan.

Contoh, Anda mensyaratkan alamat email ketika audiens ingin mengunduh e-book Anda. Kemudian Anda menggunakan email milik orang tersebut untuk komunikasi pemasaran tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Ini artinya Anda telah melenceng dari kesepakatan awal (sebagai syarat untuk mengunduh e-book).

Jadi, perjelas tentang apa saja yang akan Anda bicarakan di email Anda, dan penuhi janji tersebut. Ketika Anda melakukan ini, Anda akan melihat angka unsubscribe dan tingkat keluhan akan menurun.

3. Audiens Sulit Melakukan Unsubscribe

Source: medium.com

Ini merupakan salah satu alasan utama mengapa penerima email melaporkan email Anda sebagai spam.

Jika seseorang ingin berhenti menerima kiriman email dari brand tertentu, yang akan mereka lakukan adalah mencari cara untuk berhenti berlangganan. Saat mereka kesulitan menemukan cara berhenti berlangganan, mereka akan melaporkan pesan dari brand tersebut sebagai spam, dan pesan tersebut akan dipindahkan ke folder spam.

Jadi, pastikan Anda menampilkan link unsubscribe di yang mudah ditemukan, sehingga ketika audiens Anda sudah tidak berminat untuk menerima email dari Anda, mereka dapat melakukannya dengan mudah.

Demikian pembahasan mengenai 3 tips agar email Anda tidak masuk ke folder spam. Agar bisnis Anda semakin berkembang, integrasikan website toko online Anda dengan payment gateway agar bisa menerima pembayaran secara langsung di website Anda.

Xendit adalah payment gateway terbaik di Indonesia yang dapat membantu bisnis Anda semakin berkembang. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual. 

Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Daftar sekarang juga dan nikmati layanan free trial dari Xendit dengan fitur-fitur lengkap, full support dari tim Xendit, serta transisi mudah untuk aktivasi akun pemilik usaha. Apabila memiliki pertanyaan lainnya terkait produk Xendit, Anda bisa menghubungi tim Xendit melalui contact us.  

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?