Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Content Marketing Menggunakan Meme: Alternatif yang Keren!

Xendit
Terakhir diperbarui: April 20, 2021
 •  4 min read

Meme adalah konten yang populer di media sosial. Meme lucu, menghibur, dan mudah diterima oleh audiens. Sehingga, menggunakan meme dalam content marketing menjadi tren baru yang menyebar dengan cepat.

Praktek ini menyebabkan lahirnya istilah baru: meme-jacking – sebuah kondisi ketika seseorang memanfaatkan meme untuk memasarkan produk mereka. Meme-jacking menjadi semakin populer karena merupakan cara terbaik untuk berbagi konten yang segar dan berpotensi menjadi viral. Sehingga, menggunakan meme sebagai content marketing adalah cara terbaik meningkatkan pula brand engagement. Coba pikirkan, siapa yang tidak suka meme lucu?

Bagaimana Brand Menggunakan Meme untuk Marketing?

Rata-rata orang menghabiskan waktu satu setengah jam setiap hari di media sosial, dan meme adalah “bahasa” yang digunakan orang di media sosial untuk membicarakan gagasan dan sikap baru.

Jadi, tidak mengherankan jika menggunakan meme sebagai content marketing telah menjadi fenomena budaya (cultural phenomenon). Grumpy Cat, Good Guy Greg (GGG), dan LOLcats semuanya memiliki satu kesamaan – mereka adalah karakter meme yang sekarang menjadi bagian dari budaya populer di internet. 

Meme dapat menjadi nafas baru bagi strategi content marketing Anda. Bagian terbaiknya adalah Anda dapat menggunakan meme yang sudah populer, lalu sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Dengan meme, tidak ada yang namanya plagiarisme.

Dengan sedikit usaha, menggunakan meme sebagai content marketing dapat menghasilkan likes, share, dan komentar dari audiens Anda. Ketika mengunggahnya di blog, Anda juga akan mendapatkan manfaat dari peningkatan inbound link dan traffic website.

Tidak heran, ada banyak brand yang menggunakan meme sebagai bagian dari content marketing mereka. Berikut adalah beberapa studi kasus content marketing yang menggunakan meme:

Gucci

Source: adweek.com

Gucci adalah brand fashion yang sangat identik dengan kemewahan, elit, dan agung. Namun, pada kampanye #TFWGucci tahun 2017, mereka memutuskan untuk menghancurkan semua prasangka tentang brand mereka.

Gucci menunjukkan bahwa melalui meme, mereka berhasil menggaet pelanggan. Salah satu meme yang diciptakan adalah #TFWGucci. Ini adalah kampanye pemasaran yang dirancang untuk mempromosikan lini jam tangan terbaru mereka.

Source: digital.gucci.com

Gucci menggunakan serangkaian meme yang absurd hingga kocak. Meme ini dibuat melalui kerja sama dengan seluruh seniman di dunia. Bahkan, landing page dari kampanye ini menampilkan penjelasan tentang sejarah meme guna mengedukasi audiens yang baru mengenal konsep tersebut.

Keterangan yang deskriptif dan dengan gabungan grafis yang edgy, berhasil memberikan perubahan branding yang menyegarkan untuk Gucci. Oleh karena itu, kampanye tersebut merupakan salah satu bagian dari content marketing yang menarik.

Inilah salah satu fungsi utama dari menggunakan meme sebagai content marketing. Ada hal-hal tidak terduga yang bisa diperoleh dari meme tersebut. Gucci mampu memaksimalkannya sehingga menjadi content marketing yang cukup baik.

Seamless

Seamless, layanan pengiriman makanan online yang populer di Amerika sering menggunakan humor untuk terhubung dengan audiens mereka. Pada 2014, mereka melakukan upaya pemasaran kreatif dengan memanfaatkan meme.

Mereka membuat serangkaian meme berdasarkan nominasi untuk Academy Awards yang dinamakan #OscarNomNoms, dan berhasil menggemparkan Twitter.

Source: firstwefeast.com

Mereka memelesetkan nama-nama film yang menjadi nominasi di acara tersebut, misalnya film American Hustle menjadi “American Mozzles”, sementara film The Wolf of Wall Street menjadi “The Wolf of Waffle Street”. Semuanya dikemas dalam bentuk meme poster.

Source: firstwefeast.com

#OscarNomNoms berhasil mencuri perhatian di internet. Meme mereka menjadi viral karena dua alasan – ketepatan waktu dan permainan kata-kata yang unik. Dengan memanfaatkan tren yang sedang populer, Seamless mampu memposisikan diri sebagai brand yang dapat membuat orang tertawa. #OscarNomNoms menjadi bagian dari content marketing yang ciamik.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Seamless berhasil menggunakan meme sebagai content marketing. Sehingga, tren yang seperti ini seharusnya ditiru oleh brand lain agar persaingan semakin ketat.

Content Marketing adalah Kunci

Demikian pembahasan mengenai beberapa studi kasus content marketing dengan menggunakan meme. Dari artikel di atas, Anda mengetahui betapa pentingnya menggunakan meme sebagai content marketing. Ingin bisnis Anda semakin berkembang? Integrasikan website toko online Anda dengan payment gateway agar bisa menerima pembayaran secara langsung di website Anda.

Xendit adalah payment gateway terbaik di Indonesia yang dapat membantu bisnis Anda semakin berkembang. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual. 

Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Daftar sekarang juga dan nikmati layanan free trial dari Xendit dengan fitur-fitur lengkap, full support dari tim Xendit, serta transisi mudah untuk aktivasi akun pemilik usaha. Apabila memiliki pertanyaan lainnya terkait produk Xendit, Anda bisa menghubungi tim Xendit melalui contact us.

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?