Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Rasio Profitabilitas: Pengertian, Fungsi dan 5 Jenisnya

Xendit
Terakhir diperbarui: April 28, 2021
 •  3 min read

Dalam sebuah bisnis, penting bagi pemiliknya untuk mengetahui bagaimana proses untuk mendapatkan laba. Apakah strategi yang diterapkan dalam perencanaan produksi berhasil atau tidak? Apakah ada kontrol dari setiap proses produksi? Sebab, ini berguna untuk mengetahui rasio profitabilitas. 

Bagi pebisnis pemula, tidak semuanya memahami apa yang dimaksud rasio profitabilitas. Sebab, pada dasarnya mereka lebih fokus bagaimana mengejar keuntungan. Sehingga, mereka tidak sia-sia ketika mengeluarkan biaya produksi. Padahal, rasio profitabilitas penting bagi bagi keseimbangan dunia bisnis. 

Oleh karena itu, artikel ini membahas tentang pengertian, fungsi, jenis, dan contoh rasio profitabilitas. 

Pengertian Rasio Profitabilitas

Secara umum, rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Hal tersebut bisa dicapai dari penjualan, modal, atau aset dengan pengukuran tertentu. 

Rasio profitabilitas juga dilihat dari seberapa besar keuntungan yang diperoleh. Sehingga, hal tersebut mempengaruhi catatan keuangan yang disesuaikan dengan laporan keuangan perusahaan.

Fungsi Rasio Profitabilitas

Ada beberapa fungsi rasio profitabilitas yang perlu Anda ketahui yaitu:

  • Memuat informasi yang penting dengan membandingkan periode sebelumnya dan periode sekarang.
  • Mengetahui hasil akhir dari kebijakan laporan keuangan perusahaan. Sehingga, mengetahui apakah ada perubahan dalam pencatatan kas.
  • Memantau efektivitas dan efisiensi manajemen dalam membuat laporan mengenai keuntungan perusahaan.
  • Mengetahui tren industri sehingga mampu menarik kesimpulan yang berguna untuk keuntungan perusahaan. 

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Ada lima jenis rasio profitabilitas yang perlu Anda pahami yaitu:

1. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin atau yang biasa disebut marjin laba kotor adalah laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan. Laba kotor diperoleh dari hasil penjualan produk. Kemudian, laba tersebut akan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Laporan tersebut nantinya mengukur efisiensi biaya produksi. 

Semakin besar gross profit margin maka semakin baik pula aktivitas operasional. Selain berguna untuk laporan keuangan, juga berfungsi untuk audit operasional. Contoh penghitungan gross profit margin:

(Laba kotor : total pendapatan) x 100%

(45.000.000: 77.000.000) x 100&%

Maka, gross profit margin-nya adalah 58%.

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin atau yang biasa disebut marjin laba bersih adalah laba bersih yang didapatkan perusahaan setelah dikurangi pajak. Laba bersih didapat dari hasil penjualan produk. Namun, sekali lagi, patut dicatat bahwa laba tersebut dari pengurangan pajak. 

Semakin tinggi net profit margin maka semakin baik pula aktivitas operasional perusahaan. Sebagai contoh inilah penghitungan net profit margin:

(Laba bersih setelah pajak : pendapatan penjualan bersih) x 100%

(280.000.000: 1.054.000.000) x 100%

Maka, net profit margin-nya adalah 26%.

3. Rasio Pengembalian Aset

Rasio Pengembalian Aset adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengetahui keuntungan perusahaan terkait sumber daya atau total aset. Sehingga, dari situ akan terlihat efisien atau tidak sebuah perusahaan bisnis. 

Cara penghitungan rasio pengembalian aset (ROA) adalah:

ROA: Laba bersih : total aset

ROA: 200.000.000: 5.000.000 = 40%

4. Rasio Pengembalian Ekuitas

Rasio ini digunakan untuk memahami laba perusahaan dari investasi yang dinyatakan persentase. ROE adalah nama lain dari rasio pengembalian ekuitas. Cara menghitungnya dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan ekuitas pemegang saham.

Cara penghitungan rasio pengembalian ekuitas (ROE) adalah: 

ROE: Laba bersih setelah pajak : ekuitas pemegang saham

ROE: 400.000.000 : 900.000.000 = 44%

5. Rasio Pengembalian Penjualan

Rasio Pengembalian Penjualan adalah rasio profitabilitas yang menampilkan laba perusahaan setelah menghitung biaya variabel produksi. Seperti: honorarium pekerja dan bahan baku sebelum dikurangi pajak dan bunga. Rasio pengembalian penjualan atau yang biasa disebut ROS, cara menghitungnya dari laba sebelum pajak dan bunga dibagi penjualan.

Cara penghitungan rasio pengembalian penjualan (ROS) adalah:

ROS: Laba sebelum pajak dan bunga : penjualan

ROS: 250.000.000 : 1.000.000.000 = 2,5%

Itulah definisi, fungsi, dan jenis dari rasio profitabilitas yang perlu Anda ketahui. Selain itu, Anda juga telah mendapatkan pengetahuan mengapa penting rasio profitabilitas. Ketika Anda telah memahami pentingnya rasio profitabilitas, Anda siap menjalankan bisnis. Agar bisnis berkembang, gunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.  

Menerima pembayaran sesuai preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, dan cicilan tanpa kartu kredit/debit.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?