Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Lawson: Sejarah, Perjalanan, dan Perbedaan dengan Alfamart

Xendit
Terakhir diperbarui: April 28, 2021
 •  3 min read

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan gerai ritel di Indonesia semakin pesat. Mulai dari KFC, McD, Indomaret dan Alfamart. Hampir setiap daerah pasti memiliki salah satu dari empat gerai itu. Bahkan, baik Alfamart maupun Indomaret hadir di setiap jalan utama. Tidak mau ketinggalan, ada gerai ritel yang berasal dari Jepang ikut meramaikan bisnis ini. Namanya Lawson. 

Lawson memiliki ciri yang berbeda dibandingkan keempat gerai ritel tersebut. Jika keempatnya sepakat menggunakan dua warna (merah dan kuning), Lawson memakai warna lain yaitu biru. Ada banyak produk yang hadir di gerai ini. Bahkan, beberapa merek hanya bisa Anda temukan di gerai ini.

Artikel ini membahas tentang sejarah, perjalanan, dan perbedaan antara Lawson dengan Alfamart. 

Sejarah Lawson

lawson logo indonesia

Lawson merupakan salah satu industri ritel terkenal di dunia. Pada mulanya, gerai tersebut hadir tidak sebagai convenience store melainkan toko susu. Toko tersebut kemudian berkembang hingga memiliki beberapa cabang di Amerika Serikat. Jika Anda bertanya asal mula nama Lawson, itu karena pendirinya bernama J. J. Lawson. 

Meskipun sempat mengalami pasang surut, Lawson bangkit dengan bergantinya kepemilikan. Dairi Mart adalah pemilik baru dari gerai tersebut yang berasal dari Jepang. Oleh karena itu, gerai ritel ini hadir di Jepang pada 1975. Perusahaan tersebut pun berganti nama menjadi Daiei Lawson Co., Ltd. 

Daiei Lawson menjadi Lawson pada 1997 dengan membuka gerai pertamanya di Okinawa, Jepang. Lambat laun, namanya makin dikenal. Di Jepang, gerai ritel tersebut merupakan yang terbesar kedua setelah 7-Eleven. Pada 1997 pula, gerainya diminati oleh publik Jepang hingga membuka lebih dari 40 gerai. 

Pada 2011, gerai tersebut memiliki lebih dari 10.000 gerai ritel di Jepang. Bahkan, pada 2013, jumlahnya mencapai 11.174 cabang. 

Perjalanan Lawson

Berbekal kesuksesan di Jepang, gerai ritel nomor dua setelah 7-Eleven mulai merambah luar Jepang. Ada beberapa negara yang diincarnya yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Indonesia. 

Di Tiongkok, saat ini lebih dari 1000 gerai ritel. Itu tersebar di berbagai kota. Namun, kebanyakan tokonya berada di Beijing, Wuhan, Dalian, dan Shanghai. Untuk kota terakhir adalah pusatnya. Di sana terdapat 800 gerai ritel. 

Baik Thailand maupun Filipina, gerai tersebut hadir melalui bentuk kerja sama. Jika di Thailand bekerja sama dengan Thailand Saha Group, di Filipina berkompromi dengan Lawson Asia Pasific dan Puregold Price Club. 

Lawson hadir di Indonesia pada 2011. Saat itu, perseroan yang menaungi Alfamart melakukan kerja sama dengan Lawson, perusahaan asal Jepang. Kerja sama tersebut memperbolehkan gerai yang identik warna biru hadir di Indonesia selama 25 tahun. Bahkan, kerja sama tersebut dapat diperpanjang asalkan disetujui oleh kedua belah pihak. 

Gerai ini menyediakan produk yang berbeda baik dari Alfamart, Alfamidi, maupun Alfaexpress. Gerai ini menghadirkan minuman dan makanan siap saji khas Jepang. Seperti, onigiri, nasi bento, teh ocha, es krim, kopi, dan lain sebagainya. Namun, produk orisinal dari gerai ini adalah oden dan bento. 

Perbedaan dengan Alfamart

Meski masih berjejaring dengan Alfamart, produk yang hadir di Lawson cukup jauh berbeda. Jika Alfamart lebih mengandalkan brand lokal, Lawson lebih ke Jepang. Hal ini dapat dimaklumi karena gerai ini berasal dari Jepang. 

Ciri dari perusahaan Jepang ini ada empat: hemat energi, efisiensi sumber daya, pengelolaan limbah, dan distribusi yang apik. Ini menjadi prasyarat utama apabila hadir di luar Jepang. Selain karena faktor persyaratan tersebut, kualitas produk dijamin mumpuni dan harga bersahabat.

Sejak 2017, gerai ritel tersebut berjumlah 36 cabang dan diperkirakan akan terus bertambah. Sebab, ini berkaitan dengan minat masyarakat Indonesia yang gandrung akan produk Jepang. 

Itulah tadi tentang sejarah, perjalanan, dan perbedaan, serta jumlah gerai ritel Lawson. Oleh karena satu manajemen, Anda bisa mengaktifkan pembayaran Alfamart dengan Xendit. Sebab, pelanggan juga bisa menggunakannya di Lawson.

Menerima pembayaran sesuai preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, dan cicilan tanpa kartu kredit/debit.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait