Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Kartu Kredit Rawan Penipuan dan Penyalahgunaan, Kenali Sistem Keamanannya!

Xendit
Terakhir diperbarui: Agustus 27, 2020
 •  3 min read

Kartu kredit adalah sebuah kartu yang diterbitkan oleh bank sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai untuk memudahkan para nasabahnya bertransaksi secara non tunai. Berbeda dengan kartu debit, kartu kredit bank bekerja dengan cara meminjamkan uang dan bukan mengambil uang dari rekening konsumen.

Kartu kredit diciptakan untuk kemudahan dalam bertransaksi secara non-tunai dan cara kerjanya diatur oleh Bank Indonesia (BI). Saat ini terdapat berbagai macam perusahaan jasa keuangan penerbit kartu kredit di dunia, termasuk diantaranya yaitu VISA, MasterCard, American Express, JCB, dan sebagainya.

Meskipun transaksi menggunakan kartu kredit terbilang cukup aman, pada kenyataannya masih banyak ditemukan kasus penipuan dan penyalahgunaan terhadap kartu kredit. Berdasarkan Norton Cyber Security Insight Report, 47% konsumen telah menjadi korban kejahatan penipuan ataupun penyalahgunaan kartu kredit. Adapun nilai kerugian yang diderita korban rata-rata berkisar $300 USD.

Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam transaksi kartu kredit agar tidak menjadi korban penipuan ataupun penyalahgunaan. Ada beberapa hal yang harus Anda pahami terkait sistem keamanannya, berikut penjelasannya:

Magnetic Stripe dan Sistem Chip

Magnetic stripe card adalah jenis kartu yang dapat menyimpan data dengan memodifikasi partikel magnet berbasis besi kecil pada pita bahan magnetik pada kartu tersebut. Garis magnetik dapat dibaca dengan menggesekkan kepala pembacaan magnetis. Misalnya, saat menggesekkan kartu pada mesin EDC, mesin tersebut akan menghubungkan dan memproses informasi pada kartu dengan bank yang bersangkutan, untuk kemudian menjalankan transaksi yang sedang dilakukan.

Source: wired.com

Kartu dengan magnetic stripe ini cenderung lebih rentan terhadap kejahatan seperti skimming. Hal ini dikarenakan, kartu dengan magnetic stripe biasanya tidak membutuhkan otentikasi lebih lanjut dalam melakukan suatu transaksi.

Sedangkan kartu dengan sistem chip membaca data lewat chip yang tertanam dalam kartu. Chip tersebut memiliki PIN (Personal Identification Number) yang ditentukan sendiri oleh penggunanya, sehingga kerahasiaannya lebih terjamin. Saat bertransaksi menggunakan kartu yang memiliki chip, mesin pemrosesnya disebut dengan Point of Sale (POS) terminal. 

Saat ingin bertransaksi menggunakan kartu tersebut, Anda akan dimintai PIN. Apabila PIN yang dimasukkan benar, barulah transaksi dapat diproses. Sehingga pada dasarnya kartu yang memiliki chip tidak akan dapat dibaca jika PIN tidak dimasukkan atau jika PIN yang dimasukkan salah.

Setiap bertransaksi dengan kartu chip, akan muncul serangkaian nomor yang dikirimkan ke bank atau institusi perbankan yang bersangkutan untuk memverifikasi bahwa kartu yang sedang digunakan tersebut adalah kartu yang sama dengan yang mereka berikan pada nasabah. Transaksi akan menghasilkan cryptogram atau rangkaian angka yang berbeda, hal ini membuat tindak kejahatan berupa skimming terhadap data dalam kartu serta replikasi datanya amatlah sulit dilakukan.

One Time Password (OTP)

One time password (OTP) adalah kode unik yang dikirimkan ke nomor yang sudah terintegrasi dengan kartu kredit. Kode ini hanya dapat digunakan satu kali saja saat akan melakukan transaksi. Dengan adanya integrasi tersebut, setiap transaksi yang dilakukan dengan kartu kredit Anda dapat dikontrol.

Anda akan menerima pemberitahuan OTP saat nomor kartu kredit digunakan untuk transaksi, sehingga apabila Anda menerima OTP namun tidak melakukan transaksi, artinya ada orang lain yang menggunakan nomor kartu kredit Anda. Jangan pernah memberikan kode OTP ke siapapun yang memintanya, kecuali Anda sendiri yang melakukan transaksi tersebut.

Transaksi Lebih Aman dengan Xendit

Xendit telah bekerja sama dengan Cybersource – perusahaan di bawah naungan VISA, yang merupakan penyedia layanan manajemen pembayaran online terbesar di dunia. Kolaborasi ini menjadikan Xendit sebagai perusahaan pertama di Asia-Pasifik yang telah memanfaatkan Application Programming Interface (API) Cybersource.

Dengan dukungan Cybersource, setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem Xendit akan lebih aman. Dalam hal transaksi kartu kredit, Xendit akan meminta informasi kepada bank terkait status kartu bank yang digunakan. Jika kartu kredit memiliki nomor telepon yang terintegrasi, bank akan mengirimkan OTP ke nomor telepon yang terdaftar.

Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait