Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

E-Commerce: Pengertian dan 5 Jenisnya yang Perlu Anda Tahu

Xendit
Terakhir diperbarui: Agustus 5, 2022
 •  3 min read

Perkembangan dunia digital semakin hari semakin membaik. Orang tidak hanya sekadar membaca untuk mendapatkan informasi. Melainkan juga orang mencari produk yang dibutuhkan. Untuk mencari berbagai produk, mereka menggunakan e-commerce. Saat ini, e-commerce adalah layanan yang baik untuk menjual atau membeli produk. Ada beberapa contoh e-commerce yang sering digunakan di Indonesia. Di antaranya Shopee, Bukalapak, ataupun Tokopedia.

Beberapa contoh e-commerce tersebut kini telah menjadi lahan bisnis bagi pelaku bisnis. Dilansir dari akurat.co, pada akhir tahun 2018, pelaku bisnis yang memanfaatkan e-commerce berjumlah 26 juta di Indonesia. E-commerce menjadi pilihan karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Sehingga, hanya mengandalkan gawai, konsumen dapat melakukan transaksi. 

E-commerce juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai. Beberapa contoh e-commerce yang telah mempunyai sistem keamanan baik adalah Shopee, Tokopedia, Lazada maupun Bukalapak. Di bawah ini adalah jenis dan contoh e-commerce agar bisnis Anda bisa berkembang dengan baik. 

Apa Itu E-commerce?

E-commerce atau yang biasa disebut dengan perdagangan elektronik adalah aktivitas yang mendukung penjualan maupun pembelian secara elektronik. E-commerce melingkupi transfer uang, sistem manajemen data, maupun penghitungan stok produk. 

Dalam UU No. 7 Tahun 2014, perdagangan melalui sistem elektronik adalah perdagangan yang menggunakan piranti elektronik dan melakukan transaksi secara elektronik. Konsep bisnis seperti ini menggunakan internet, televisi, radio, atau lainnya untuk memasarkan produk. 

Selain itu, e-commerce menjadi penting karena dengan Anda memanfaatkan e-commerce, konsumen Anda akan percaya bahwa kualitas produk pasti yang terbaik. 

Jenis-jenis E-commerce

Jika Anda adalah pelaku bisnis pemula atau pelaku UMKM, Anda perlu memperhatikan apa saja jenis-jenis e-commerce. 

1. Business to Business (B2B)

Jenis e-commerce seperti ini dilakukan antara produsen atau perusahaan dengan perusahaan. Pemesanan atau pembelian produk antar perusahaan tidak pernah mengalami keterlambatan atau kekurangan. Biasanya mereka mendapatkan dengan harga grosir dengan jumlah pesanan yang cukup banyak. 

Contoh e-commerce yang menggunakan B2B adalah indotrading, indonetwork.com. Beberapa produk yang biasanya diperdagangkan antara lain bahan industri, bahan dasar pabrik, produk bahan kimia dan sejenisnya. 

2. Business to Consumer (B2C)

Jenis bisnis ini sangat umum dilakukan oleh banyak pelaku bisnis baik pemula maupun UMKM. Sebab, perusahaan langsung menjual produk kepada konsumen. Proses transaksi akan berlangsung dengan cepat dan bahkan harga produk bisa berada di bawah pasar. 

Era sekarang sudah banyak e-commerce yang melakukan hal demikian. Sebab, dunia digital membawa pengaruh yang luar biasa bagi bisnis online. Beberapa contoh e-commerce yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah Shopee, Lazada, Tokopedia maupun Blibli. 

3. Consumer to Consumer (C2C)

E-commerce seperti ini sangat marak bahkan populer di kalangan pelaku bisnis. Biasanya mereka saling bertemu antar konsumen. Baik itu di dunia digital maupun di dunia offline. Untuk di dunia offline, mereka bertemu karena metode pembayaran yang diinginkan adalah cash on delivery (COD). 

Di bisnis online sudah cukup banyak contoh e-commerce yang memanfaatkan jenis e-commerce seperti ini. Mereka menggunakannya karena nyaman dan aman. Beberapa contoh e-commerce yang biasa digunakan antara lain Bukalapak atau OLX. 

4. Consumer to Business (C2B)

Ini adalah jenis yang berbeda dibandingkan dengan B2C. Jenis ini mempertemukan antara konsumen dengan perusahaan atau pebisnis. Biasanya pebisnis mencari produk yang telah dimiliki oleh konsumen. Jika berminat, biasanya pebisnis akan memberi harga yang layak kepada konsumen. 

Di bisnis online jenis e-commerce seperti ini telah banyak dilakukan konsumen seperti pekerja lepas. Contoh e-commerce yang sering menggunakannya adalah freelancer atau sribulancer. Dari situ konsumen akan mendapat uang yang layak dari perusahaan. 

5. Business to Administrasion (B2A)

Jenis e-commerce yang seperti adalah perusahaan menjalin kerja sama dengan pihak pemerintah. Model pemanfaatan kerja samanya berada di sektor publik. Jenis ini biasanya melibatkan pihak swasta sebagai pihak perantara. Sebagai contoh, pemerintah butuh aplikasi untuk membuat e-KTP. Oleh karena itu, pemerintah akan menghubungi pihak swasta yang benar-benar ahli dalam hal tersebut.

E-commerce adalah kebutuhan masa kini dan masa depan. Ketika Anda telah memahami jenis dan contoh e-commerce, Anda siap menjalankan bisnis. Agar bisnis berkembang, gunakan metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi pelanggan.  

Menerima pembayaran sesuai preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail, dan cicilan tanpa kartu kredit/debit.

Terima pembayaran online dengan mengintegrasikan kami ke platform e-commerce, mesin booking, dan lainnya tanpa harus membangun platform pembayaran Anda sendiri. Integrasikan kode Anda dengan code library kami dengan mudah.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait