Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Ini 5 Perbedaan antara Reseller dan Dropshipper yang Perlu Anda Ketahui

Xendit
Terakhir diperbarui: Juli 14, 2020
 •  3 min read

Seiring dengan terus berkembangnya tren belanja online di Indonesia, semakin banyak pula peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan, misalnya berjualan online dengan sistem reseller dan dropship. Kedua sistem bisnis ini tidak memerlukan modal yang besar dan relatif mudah untuk dikerjakan oleh siapa saja.

Meski terlihat mirip, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup kontras. Berikut adalah 5 perbedaan antara reseller dan dropshipper yang perlu Anda ketahui.

1. Cara Kerja Berbeda

Hal pertama yang membedakan antara reseller dan dropshipper tentu adalah cara kerjanya. Reseller dapat dikatakan hampir sama seperti pedagang konvensional, yang mengharuskan Anda untuk menyetok barang terlebih dahulu sebelum menjualnya ke konsumen. Reseller biasanya memperoleh barang dari seorang supplier atau distributor.

Sedangkan dropshipper, lebih menekankan pada proses pemasaran. Setelah melakukan proses pemasaran dengan sukses, biasanya Anda akan menerima pesanan sekaligus pembayaran dari konsumen. Setelah itu, pesanan tersebut harus diteruskan ke pihak supplier. Setelah pihak supplier menerima pesanan tersebut, mereka akan mengirimkan barang tadi ke alamat konsumen dengan menggunakan nama toko Anda.

2. Modal yang Dikeluarkan

Source: blogs.oracle.com

Dilihat dari cara kerja keduanya di atas, tentu modal yang dibutuhkan juga berbeda. Reseller membutuhkan modal yang lebih besar karena harus memiliki stok terlebih dahulu. Sedangkan dropshipper dapat dikatakan hampir tidak perlu mengeluarkan biaya selain untuk kegiatan pemasaran. Bahkan dengan sistem dropship Anda dapat menerima pembayaran dan mengambil keuntungan terlebih dahulu.

3. Keuntungan yang Didapat

Berbicara mengenai keuntungan tentu ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Namun, jika kita berangkat dengan asumsi keduanya melakukan transaksi dalam jumlah yang sama, maka reseller jelas lebih menguntungkan. Mengapa?

Reseller biasanya membeli stok dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga harga beli yang didapatkan juga akan lebih murah daripada harga beli satuan. Sedangkan dropshipper baru melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari konsumen. Dengan kata lain, harga beli yang didapat dari supplier adalah harga beli satuan. Jika keduanya menjual dalam harga yang sama. Reseller jelas lebih menguntungkan.

4. Risiko yang Ditanggung

Source: riskandinsurance.com

Setiap model bisnis, apapun bentuknya, tentu memiliki risiko, termasuk reseller dan dropshipper. Risiko dari dropshipper memang cenderung lebih kecil daripada reseller. Salah satu risiko paling umum dari dropshipper adalah tidak ada konsumen yang tertarik kepada produk yang Anda tawarkan. Dengan kata lain, biaya yang sudah Anda keluarkan untuk iklan atau pemasaran tidak mendapatkan hasil apapun.

Reseller juga memiliki risiko yang hampir sama, namun dalam taraf yang relatif lebih besar, karena selain biaya pemasaran, seorang reseller juga mengeluarkan biaya untuk membeli stok produk. Dengan demikian, jika produk tersebut tidak laku di pasaran, maka kerugian yang didapat akan lebih besar daripada dropshipper.

5. Pelayanan ke Konsumen

Hal terakhir yang membedakan keduanya adalah cara memberikan pelayanan kepada konsumen. Setelah menerima pesanan, reseller perlu melakukan pengemasan dan mengirimkan sendiri barang tersebut. Sedangkan dropshipper hanya meneruskan pesanan dari konsumen ke supplier. Pihak supplier selanjutnya akan mengirimkan pesanan tersebut ke alamat konsumen.

Dropshipper hanya berperan sebagai perantara saja, yakni menerima pesanan konsumen dan meneruskannya ke supplier tanpa perlu pusing memikirkan proses pengemasan dan pengiriman.

Demikian pembahasan mengenai 5 perbedaan antara reseller dan dropshipper yang perlu Anda ketahui. Agar bisnis Anda semakin berkembang, integrasikan website toko online Anda dengan payment gateway agar bisa menerima pembayaran secara langsung di website Anda.

Xendit adalah payment gateway terbaik di Indonesia yang dapat membantu bisnis Anda semakin berkembang. Dengan adanya payment gateway Xendit, semua transaksi online Anda akan berjalan secara otomatis tanpa perlu konfirmasi manual.

Xendit juga telah menggunakan API CyberSource yang merupakan perusahaan pengelola pembayaran terbesar di dunia yang berada di bawah naungan VISA, sehingga bisnis Anda akan mendapatkan nilai lebih di mata konsumen dalam hal keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.

Daftar sekarang juga dan nikmati layanan free trial dari Xendit dengan fitur-fitur lengkap, full support dari tim Xendit, serta transisi mudah untuk aktivasi akun pemilik usaha. Apabila memiliki pertanyaan lainnya terkait produk Xendit, Anda bisa menghubungi tim Xendit melalui contact us.

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?