Buat akun gratis dalam 5 menit! Daftar sekarang

Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Apa Itu Resesi dan Bagaimana Cara UMKM Mendapatkan Laba

Xendit
Terakhir diperbarui: Desember 16, 2020
 •  3 min read

Pandemi membuat segalanya menjadi rumit. Dalam hal ini, bisnis seakan menjadi kering kerontang. Banyak yang berguguran bahkan tidak jarang gulung tikar. Kondisi ekonomi yang memburuk kian diperparah dengan hadirnya resesi. Fenomena yang paling dihindari oleh pebisnis.

Secara umum, resesi adalah fenomena yang mana terjadinya pelambatan ekonomi akibat turunnya aktivitas industri dan perdagangan. Sebuah negara dapat dikatakan resesi apabila selama dua kuartal berturut-turut tidak mengalami kemajuan. Alhasil, negara bisa dibilang ambruk, ekonomi tersendat. 

Dampaknya mengarah ke berbagai lini bisnis termasuk UMKM. Meskipun pinjaman dana dan aliran arus kas tidak sebesar perusahaan besar, UMKM tetap terkena dampak resesi yang luar biasa. Lalu, apa saja dampak resesi bagi UMKM?

Dampak Resesi bagi UMKM

Daya Beli Menurun

Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu dampak pandemi yang menonjol adalah daya beli. Menurun drastis bahkan orang lebih suka menyimpan uangnya. Mau tidak mau UMKM pun ikut terdampak. Omzet yang biasanya bisa tiga kali lipat, saat resesi, balik modal pun tidak bisa. 

Jika daya beli menurun, arus perputaran uang UMKM terhambat. Tidak ada keuntungan dan lebih banyak mendatangkan kerugian. 

Pemutusan Hubungan Kerja

Salah satu kerugian yang benar-benar menjadi nyata adalah pemutusan hubungan kerja. Hal ini disebabkan karena aktivitas konsumsi menurun. Sehingga merembet ke distribusi hingga produksi. Jika produksi menurun, yang terjadi adalah pemangkasan anggota. Jika situasi tidak membaik, yang tidak mengenakkan adalah perusahaan gulung tikar. 

Tingkat Suku Bunga Meningkat

Yang mengerikan saat terjadi resesi adalah tingkat suku bunga. Sebab, suku bunga meningkat, rupiah anjlok, dan yang terjadi adalah inflasi. Padahal, hampir sebagian besar UMKM membutuhkan yang namanya kredit. Jika kredit macet, kepada siapa mereka harus berharap?

Apabila suku bunga meningkat dengan persentase di ambang batas, sudah pasti UMKM tidak akan melakukan pinjaman. Di saat ketidakstabilan keuangan akan sangat sulit untuk membayar angsuran. 

Arus Kas Tidak Lancar

Salah satu hal yang pada akhirnya harus dipikirkan oleh pebisnis adalah arus kas. Sebab, saat resesi sebagian besar bisnis UMKM mengalami pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan. Maka, pebisnis harus cermat untuk mengelola arus kas dengan baik. 

Lalu, apakah saat resesi, bisnis UMKM tidak bisa mendapatkan keuntungan? Tentu saja masih bisa namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Tips Mendapatkan Laba Saat Resesi

Kelola Inventaris Produk

Yang perlu Anda perhatikan dengan cermat adalah bagaimana mengatur persediaan barang. Anda akan dibuat bingung karena konsumsi yang menurun namun produksi tetap jalan terus. Sehingga ini membuat angka penjualan mengarah ke penurunan.

Maka, untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu mengecek persediaan barang. Cek juga arus kas. Cari celah agar produk tetap dapat dikeluarkan. Beri promo yang menarik. Sehingga inventaris produk tetap terjaga. 

Meningkatkan Pemasaran

Sering kali ketika resesi semua hal yang berkaitan dengan bisnis menjadi macet. Padahal, jika Anda cermat, ini saatnya untuk meningkatkan pemasaran. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk strategi pemasaran. Anda bisa melakukan kolaborasi dengan brand produk lain. 

Selain Anda memperkenalkan produk lain, di saat yang bersamaan produk Anda pun disebarkan oleh sang kolaborator. Maka, cara ini tergolong efektif untuk meningkatkan angka penjualan produk. 

Memperluas Jangkauan Konsumen

Konsumen adalah raja. Begitulah tagline untuk bisnis apa pun. Maka, Anda perlu memperkuat dan memperluas konsumen. Cara paling mudah adalah memberikan diskon khusus kepada pelanggan loyal. 

Selain itu, Anda bisa menerapkan strategi yang berbeda dari sebelumnya. Strategi yang semestinya berbeda dengan kompetitor. Jika Anda mengetahui kelemahan kompetitor, maksimalkan dengan baik. Cari celah dan buat sesuatu yang berbeda agar Anda mendapatkan konsumen baru. 

Jika Anda telah mendapatkan konsumen baru, sediakan pula metode pembayaran yang sesuai dengan preferensi mereka. Sebagai payment gateway Indonesia, Xendit menawarkan pembayaran dengan mudah dan cepat. 

Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account (transfer bank), kartu kredit/debit, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit.

Daftar sekarang tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan. Cari tahu selengkapnya mengenai Payment Gateway Terbaik di website kami atau segera daftar dan coba demo gratis Xendit sekarang!

Artikel terkait

You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?